Dongeng Satu Semut Belang [Part 2]

Dongeng Anak Terbaru|Satu Semut Belang [Part 2]

Wahai anakku inilah rumah baru kita semoga kamu menyukainya, dan mulai saat ini ibu akan memberimu dengan nama "Satu".

Saat nama itu diberikan oleh ibunya saat itu juga  berbagai serangga lainnya tiba-tiba datang menghampiri seolah ingin menyaksikan atas pemberian namanya.

Setelah 12 bulan berlalu si satu mulai tumbuh dewasa, dan seperti biasa setiap hari dia selalu membantu ibunya yang sudah tua dalam mencari makanan. Sampai suatu ketika ibunya berkata, "Wahai anakku sekarang kamu sudah tumbuh dewasa dan jika kamu ingin pergi berpetualang maka pergilah tapi ingatlah anakku dimanapun kamu berada tetaplah berbuat baik".

Seketika itu si satu merasa sedih karena tidak tega meninggalkan ibunya sendirian apalagi melihat ibunya yang sudah tua saat ini. Kemudian si satu berkata "maaf ibu saya tidak tega meninggalkan ibu sendirian disini", Lalu si ibu berkata, "ibu akan baik-baik saja disini, dan jika kamu merindukan ibu maka pejamkanlah sesaat matamu, dan maka kamu akan melihat ibu yg selalu tersenyum untukmu wahai anakku"

Kemudian si satu berkata kepada ibunya, "Sekali lagi maafkan saya ibu saat ini dipikiran saya hanya ingin menjaga ibu disini", lalu si ibu berkata, "baiklah anakku jika saat ini kamu masih belum ada keinginan untuk pergi berpetualang maka tetaplah disini". Lalu satu berkata kepada ibunya, "wahai ibu saya akan pergi berpetualang tapi tidak untuk saat ini", sontak seketika ibunya tersenyum mendengar perkataan anaknya dan berkata, "kamu memang anak yang baik, ibu sangat bangga padamu anakku satu".

Sesaat kemudian satu bertanya kepada ibunya, "wahai ibu siapa dan dimanakah Ayahku berada?, karena sejak kecil hingga sekarang saya sekalipun tidak pernah melihatnya. Kemudian ibunya berkata, "baiklah satu ibu akan menceritakan siapa sebenarnya ayahmu dan ini berkaitan dengan sebuah warna belang pada tubuhmu itu", waktu itu ibu diperintahkan sang ratu mencari sebuah pohon yang berdaun emas dipuncak gunung yang tidak begitu jauh dari kerajaan sang ratu, selama dalam perjalanan menaiki gunung sesekali ibu mendengar sebuah bisikan yang mengatakan "kembalilah ke kerajaanmu karena pohon berdaun emas tidak akan pernah kau temui", Sejenak ibu berpikir siapakah sosok dari suara itu dan bagaimana dia mengetahui perintah dari sang ratu, namun ibu terus saja perlahan berjalan menaiki gunung itu, dan ketika sesampainya ibu diatas puncak tiba-tiba saja angin bertiup sangat kencang dan awan dilangit terlihat menghitam disertai guntur yang menyambar-nyambar.

<<<Bersambung>>>

Penulis: M. Rajuni

(Yuk ikuti terus Satu Dongeng dan nantikan sambungan ceritanya ya)