![]() |
Dongeng Si Pohon Pepaya Dan Si Pohon Ubi Sahabat Sejati |
Di suatu daerah yang alamnya begitu asri terdapat berbagai macam tumbuhan termasuk si pohon pepaya dan si pohon ubi yang saling menyayangi, mereka berdua hampir mempunyai kemiripan yang sama, meskipun berbeda ukuran serta letak pada buahnya. Kalau si pohon pepaya batangnya terlihat besar sedangkan batang si pohon ubi tidak sebesar batang pohon pepaya atau terlihat lebih kecil, si pohon pepaya daunnya terlihat lebar sedangkan daun si pohon ubi tidak selebar daun pepaya, dan yang terakhir terlihat dari letak pada buahnya, kalau si pohon pepaya buahnya terletak diatas tanah atau menggantung pada sisi batangnya, sedangkan letak buah si pohon ubi berada didalam tanah atau dibagian akarnya. Meskipun adanya perbedaan ukuran serta letak pada buahnya akan tetapi bila sekilas dipandang kedua pohon itu hampir mirip dari bentuk batang dan daunnya.
Baiklah langsung saja kita mulai ke kisah cerita dongengnya ya!
Di suatu daerah yang alamnya begitu asri terdapat dua sahabat yang saling menyayangi, yaitu si pohon pepaya dan si pohon ubi yang tumbuh berdampingan.
Hingga tibalah pada suatu musim kemarau yang panjang, tanah menjadi tandus, sawah dan danau terlihat kering dan gersang. Meskipun tanah berubah menjadi kering dan tandus, akan tetapi mereka berdua masih bisa bertahan hidup, dan hanya menunggu datangnya air embun dipagi hari untuk mereka minum bersama.
Dikala terik mentari menerpa tiba-tiba datanglah seekor burung elang yang turun terbang rendah dari ketinggian lalu mengitari si pohon pepaya dan si pohon ubi sambil berkata, "wahai sahabatku bolehkah aku turun menumpang teduh sejenak dibawah dedaunan kalian?", lalu segera si pohon pepaya dan si pohon ubi menjawab, "silahkan wahai elang turunlah kemari dan berteduhlah dibawah dedaunan kami berdua", si burung elang berkata "terima kasih wahai sahabatku meskipun kalian berdua sedang diterpa terik mentari yang begitu panas, akan tetapi kalian berdua sangat baik kepadaku, baiklah aku akan turun dan berteduh sejenak dibawah dedaunan kalian. Kemudian si burung elangpun turun dan berteduh dibawah dedaunan mereka dan berkata "wahai sahabatku bagaimana kalian bisa bertahan hidup ditanah yang sedang kering dan tandus ini?", lalu si pohon pepaya menjawab "wahai elang kami berdua masih bisa bertahan hidup karena adanya air embun yang selalu turun dipagi hari, meskipun air embun yang kami peroleh tidaklah banyak akan tetapi kami berdua merasa cukup dan mensyukurinya", lalu si burung elang berkata, "wah kalian berdua benar-benar sahabat yang baik dan hebat, kalian mampu bertahan dimusim kemarau yang panjang seperti ini, aku sangat bangga punya sahabat yang baik dan hebat seperti kalian", dan si pohon pepaya dan si pohon ubi berkata "terima kasih atas pujianmu wahai elang kamu juga sahabat yang baik dan hebat, karena kepakkan sayapmu mampu mengipasi udara yang panas disekitar kami berdua menjadi sejuk, "lalu si burung elangpun berkata sambil tertawa, "haha kalian berdua bisa aja", baiklah kedua sahabatku aku akan terbang berkeliling mencari makanan kembali, terima kasih wahai sahabatku karena kalian telah memberikan teduhan sejenak kepadaku", lalu si pohon pepaya dan si pohon ubi berkata "iya sama-sama wahai elang, dan jangan lupa berteduhlah kembali disini kapanpun kamu mau", kemudian si burung elang berkata sambil memulai terbang kembali "iya sahabatku dilain waktu aku akan kesini lagi", dan si burung elangpun lalu terbang tinggi beranjak pergi.
Beberapa saat kemudian si pohon pepaya berkata kepada sahabatnya si pohon ubi, "wahai sahabatku ubi hari ini kamu terlihat sangat lelah sekali, apakah kamu baik-baik saja?", lalu si pohon ubi menjawab "tidak apa-apa pepaya, aku masih dapat bertahan meskipun aku merasa haus", lalu si pohon pepaya berkata "oh iya aku punya satu buah yang matang, sebentar aku akan menjatuhkannya untukmu", kemudian si pohon pepaya mulai menggoncang-goncangkan pohonnya, dan tidak lama kemudian jatuhlah satu buah pepaya yang sangat matang dan terpecahlah buah pepaya itu diatas tanah, tanpa menunggu lama buah pepaya itupun langsung mengeluarkan air yang begitu segarnya, lalu si pohon ubi berkata, "terima kasih atas kebaikanmu wahai sahabatku" ujar si ubi, lalu si pohon pepaya berkata, "iya sama-sama sahabatku, aku juga sangat berterima kasih kepadamu, karena dengan bantuan akarmu itu yang senantiasa mengikat erat akarku dikala angin kencang melanda".
Kemudian pada keesokan harinya cuacapun terlihat sangat mendung sekali, semua makhluk hidup yang telah mengalami kekeringan mulai bersorak gembira dan bersyukur, "hore hujan akan segera turun", sorak riang gembira itu terdengar dimana-mana. Si pohon pepaya dan si pohon ubi begitu sangat merasa bersyukur, dan tidak lama kemudian air hujanpun turun dengan derasnya, air dipersawahan dan didanau mulai terisi kembali seperti sedia kala. Beberapa hari kemudian suasana disekitar si pohon pepaya dan si pohon ubi mulai menjadi subur dan asri kembali.
Demikianlah cerita dongeng tentang sebuah kisah persahabatan "Si Pohon Pepaya dan Si Pohon Ubi Sahabat Sejati" yang menceritakan tentang kedua sahabat yang saling membantu disertai rasa syukur dan sabar dikala keadaan sedang sesulit apapun.
Penulis: M. Rajuni >>>SELESAI<<<