Sang Bangau dan Si Rubah Makan Bareng


Pada suatu hari seekor rubah memikirkan rencana untuk mempermainkan sahabatnya - seekor burung bangau yang penampilannya selalu membuat si Rubah tertawa.

"Engkau harus datang dan menikmati makan siang bersamaku hari ini," kata si Rubah kepada sang Bangau, sambil tersenyum-senyum karena memikirkan candaan yang akan diperbuat olehnya. Sang Bangau dengan senang menerima undangan dari si Rubah datang pada siang hari itu.

Untuk makan siang, si Rubah menyiapkan sup yang disajikan pada piring yang sangat ceper dan hampir datar, sehingga sang Bangau tidak bisa menikmati sup tersebut, hanya ujung paruhnya saja yang bisa menyentuh air sup. Tak setetes sup yang bisa di minumnya, sedangkan si Rubah menjilati sup tersebut dengan gampangnya sambil tertawa-tawa hingga sang Bangau menjadi sangat kecewa karena merasa telah dipermainkan oleh si Rubah.

Sang Bangau yang lapar dan merasa tidak senang, tetap berusaha untuk tenang. Lalu kemudian sang Bangau balas mengundang si Rubah untuk makan siang keesokan hari di rumahnya.

Keesokan harinya, tepat pada saat makan siang, si Rubah tiba di rumah sang Bangau yang menyediakan ikan yang sangat lezat sebagai menunya, tetapi ikan tersebut di sajikan dalam sebuah guci tinggi yang mempunyai mulut guci yang sempit. Sang Bangau dengan gampang memakan ikan tersebut dengan paruhnya yang panjang sedangkan sang Rubah hanya bisa menjilati pinggiran guci sambil mencium lezatnya makanan yang tersaji. Saat sang Rubah menjadi marah, dengan tenangnya sang Bangau berkata "Jangan mempermainkan orang karena kamu sendiri pasti tidak suka untuk dipermainkan".

Hikmah : Jangan mempermainkan orang karena kamu sendiri pasti tidak suka untuk dipermainkan.

Comments